1.
Karangan Narasi
-
Pengertian :
Karangan narasi ialah karangan
yang menyajikan serangkaian
peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu.
Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah
perjalanan,
biografi, otobiografi.
-Ciri-ciri/karakteristik
karangan Narasi :
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang
menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci
- Contoh:
Tepat
ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir
pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu
ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke
Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua
perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan
nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut.
Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai
Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan
waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke
mukanya.
2. Karangan Deskripsi
-Pengertian:
Karangan Deskripsi ialah karangan yang
menggambarkan
atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat,
mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.
-Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi :
a. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
b. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman
pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat,
merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu
objek yang dideskripsikan
c. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil
objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia,
dan hal yang dipersonifikasikan
-Contoh :
Masih
melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang
ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak
bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada
tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di
sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai
dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara
pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan
terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan.
3. Karangan Eksposisi
-Pengertian :
Karangan Eksposisi adalah bentuk
karangan yang
memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,
memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
-Ciri-ciri/karakteristik
karangan Eksposisi :
a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi
(data faktual)
c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan
kehendak
d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif
terhadap fakta yang ada
-Contoh :
Parangtritis
adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di
desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km
sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup
terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup,
Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak
terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya
gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa
disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan
cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan
souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang
konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya
penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal
dari pengunungan di lokasi tersebut.
4. Karangan Persuasi
-Pengertian
:
Karangan Persuasi adalah karangan yang
tujuannya untuk
membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau
ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
-Ciri-ciri teks persuasi :
a. Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat
diubah.
b. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
c.
Persuasi harus dapat menciptakan
kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan
pembaca..
e. Persuasi memerlukan fakta dan data.
-Contoh :
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan
eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan
korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap
peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu
Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah
tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya
sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip
current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya
kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada
kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan
SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis
juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah
dan sulit diprediksi.
5. Karangan
Argumentasi
-Pengertian :
Karangan Argumentasi adalah karangan
yang isinya
bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca
terhadap suatu masalah dengan mengemukakan
alasan, bukti, dan contoh nyata.
-Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi :
a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
diakui oleh pembaca
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
grafik, tabel, gambar
c. Dalam argumentasi pengarang berusaha
mengubah sikap, pendapat atau pandangan
pembaca
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang
menghindarkan keterlibatan emosi dan
menjauhkan subjektivitas
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat
pengarang, kita dapat menggunakan
bermacam-macam pola pembuktian
-Contoh :
Pantai Parangtritis memang memiki
keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering
menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja
menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni
dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah
di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa
penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul,
adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per
jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban
tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali
Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang
Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya
selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak
menimbulkan korban mati tenggelam.